CATEGORIES :   HOME    BIODATA    PHOTO GALLERY    

Saturday, May 23, 2009

Informasi Untuk Alumni


Kabar berita untuk teman-teman Alumni IIT Roorkee India, Bulan Juni 2009, Head of WRDTC, IIT Roorkee (Prof. Rampal Singh), mau datang ke Indonesia, dalam rangka peningkatan kerjasama pendidikan dan nengok Alumni. Untuk itu mohon masukan dari semua Alumni untuk membuat acara pertemuan alumni dengan Prof. Rampal Singh di Jakarta. Untuk koordinasi silahkan hubungi Bapak Krisna




READ MORE...

Monday, February 26, 2007

Reksa di India

Sumber dari http://herymart.blogspot.com
Reksa adalah alat transportasi di India yang menyerupai becak. Modelnya memang berbeda dengan becak di Indonesia, tapi untuk ongkosnya rata-rata hampir sama dengan di Indonesia. Sebelum anda melanjutkan membaca, ada satu pertanyaan yang ingin saya tanyakan. Berapakah kapasitas penumpang dari angkutan sederhana tersebut? Tolong anda tebak sebelum klik Read more... dibawah.

Inilah kapasitas maksimumnya, silahkan anda hitung sendiri, dan kabarnya para engineer dari Jepang yang biasa merancang mobil-mobil dunia sekarang ini kebingungan untuk memasang seat belt di Reksa hihihi...


READ MORE...

Monday, January 22, 2007

Kehidupan di IIT-Roorkee India

Source from http://herymart.blogspot.com
Satu setengah tahun sudah aku mengembara di tanah Hindustan ini, sekedar untuk mencari secuil ilmu yang semoga bermanfaat untuk hidupku selanjutnya. Ini kelanjutan dari cerita Tip&Trik kuliah di IIT-Roorkee, bagi mahasiswa baru yang datang akan dijemput oleh pihak IIT-R dalam hal ini dilakukan oleh WRD&M Dept dan ditemani oleh Perwakilan Mahasiswa Indonesia yang sudah dan masih kuliah di IIT-R di Indhira Gandhi Airport – New Delhi India. Untuk itu sering-seringlah berkomunikasi dengan seniornya supaya senior yang di India bisa mengatur penjemputan dan kamar untuk tempat tinggal di Roorkee.
Untuk mahasiswa asing, biasanya akan disediakan kamar di Khosla International Hostel atau AN. Khosla Bhawan IIT-R (Bhawan=Hostel). Di IIT-R terdapat lebih dari 10 Bhawan, dimana setiap Bhawan mempunyai lebih dari 200 kamar untuk menampung mahasiswanya. Semua mahasiswa IIT-R diharuskan tinggal di bhawan-bhawan tersebut.
Menurut berita yang saya dapat dari Pusbiktek Bandung, dan hal ini juga diakui oleh Prof. Tripathi (Head Of WRD&M Dept. IIT-R), bahwa dalam pembangunan AN. Khosla Bhawan dahulu, untuk 20 kamar di lantai tiga AN. Khosla Bhawan, dananya dari Pemerintah Indonesia dalam hal ini Departemen PU. Oleh sebab itu kebanyakan mahasiswa dari Indonesia di tempatkan di kamar –kamar tersebut.
Selama saya di India ada kejadian-kejadian yang tidak menyenangkan,
1. Banyak sekali terjadi pencurian baik di kamar maupun di lingkungan kampus. Ada yang kehilangan HP, Flash Disk, Kamera, laptop, sepeda dan lain-lain. Saya sendiri tahun kemarin juga mengalami kehilangan sepeda sewaktu belanja.
2. Yang baru terjadi kemarin (15/1/2007) adalah teman dari Vietnam, dia kehilangan Laptop dan Kamera Digital. Menurut informasinya dia hanya meninggalkan kamar 1,5 jam untuk belanja, kamar ditinggalkan dalam keadaan terkunci. Begitu pulang, kamarnya sudah terbuka dan barangnya hilang. Yang mencurigakan pintu kamarnya tidak rusak, jadi kemungkinan pencurinya sudah mempunyai kunci duplikatnya. Oleh sebab itu bagi mahasiswa Indonesia yang baru datang, sebaiknya mengganti kunci pintu kamarnya sendiri untuk keamanan. Dengan hilangnya laptop, temanku itu skarang kebingungan dalam Disertasinya, karena semua hasil kerja dan data-datanya untuk disertasi yang dibawa dari Vietnam ikut hilang.
3. Jangan memperbolehkan orang India yang tidak anda kenal dengan baik masuk ke kamar anda. Hal ini untuk keamanan kita juga.
4. Pelayanan customer di India khususnya di Roorkee seperti di Bank, di beberapa instansi pemerintahan masih sangat jelek dan bahkan di IIT-R sendiri seperti di Bhawan. Tidak enak rasanya kalau saya membeberkan jeleknya pelayanan customer ini disini.
5. Kebanyakan orang India sopan santunnya sangat jelek, baik dalam lalu lintas maupun pergaulan, tapi hal ini mungkin karena beda adat istiadatnya dengan kita dari Indonesia. Untuk itu kita harus pandai-pandai menyesuaikan diri.
6. Kalau belanja di pertokoan Roorkee, maka akan dijumpai banyak pengemis yang menjengkelkan. Mereka kadang sedikit memaksa, saya sarankan jangan ngasih apapun sama mereka, karena begitu kita ngasih, bukannya mereka pergi tapi akan meminta yang lebih lagi, dan juga akan memanggil teman-teman mereka untuk mengerubungi anda dan memegang kaki anda sehingga tidak bisa pergi. (Kalau sudah begini maka siap-siaplah untuk menendang-nendang karena walaupun kita bentak2 mereka nggak ngerti bahasa inggris :) )
Masih banyak lagi kejadian-kejadian lainnya, tapi yang penting kita hati-hati supaya proses belajar kita tidak terganggu.




READ MORE...

Tip & Trik Kuliah di IIT Roorkee India

Source from http://herymart.blogspot.com
Dari pengalaman selama kuliah di IIT Roorkee India, ada beberapa hal yang ingin saya bagikan untuk teman-teman di Indonesia yang akan menuntut ilmu di India pada umumnya dan IIT Roorkee pada khususnya. Seperti saya waktu sebelum berangkat ke India banyak pertanyaan dalam diri saya, diantaranya apa saja harus dipersiapkan sebelum berangkat, makanan di India bagaimana (baca : Cerita-Cerita Kenangan dari Roorkee), apa saja yang harus dibawa, berapa uang yang harus dipersiapkan dll.
Untuk pegawai dan karyawan Dept. PU, BUMN, BUMD dan departemen – departemen lain di bawah Dept. PU. bisa mendaftar dan mengikuti seleksi penerimaan di Pusbiktek Bandung dulu Pusdiktek (Klik disini) kalau ingin belajar di IIT Roorkee India. Biasanya tiap tahun diadakan seleksi untuk penerimaan mahasiswa baru dengan beasiswa dari Colombo Plan untuk saat ini.
Untuk materi kuliah di IIT Roorkee sangat padat, untuk semester 1 dan 2 akan disibukan dengan jadwal kuliah dari pagi sampai sore dan kadang-kadang akan ditambah sesuai dengan permintaan dosen yang bersangkutan. Kuliah dari jam 08.00 – 13.00 kemudian istirahat dan diteruskan lagi jam 15.00 – 17.00 setiap hari dari Senin sampai dengan Jum’at. Untuk itu pandai-pandailah menjaga kesehatan supaya bisa mengikuti pelajaran dengan baik. Mata kuliah yang biasanya paling sulit adalah matematika dan Bahasa pemrograman C++, akan lebih baik kalau sebelum berangkat bisa mengikuti kursus dan memperdalam mata kuliah tersebut, yang tidak kalah pentingnya Bahasa Inggris tentunya, karena bahasa pengantar di kelas Bahasa Inggris. Untuk mata kuliah yang lain bisa dilihat di Web site IIT Roorkee (klik disini). Kuliah di IIT Roorkee sangat berat bagi Training Officer yang biasanya sudah lupa akan pelajaran dasar tentang matematika dan apalagi C++, untuk itu harus mempunyai mental yang kuat untuk bisa lulus, untuk diingat bahwa di IIT Roorkee menerapkan system Drop Out (DO), apabila kita di semester 1 nilai rata-rata indek prestasi tidak mencapai standart yaitu 5,5 maka kita tidak akan bisa meneruskan ke semester berikutnya dan akan dipulangkan. Pelajaran semester 1 paling berat karena kita masih dalam penyesuaian baik bahasa, cara pengajaran, budaya, iklim (summer & winter) dan makanan tentunya. Mental ini tidak boleh dianggap remeh, karena banyak yang stress ditengah jalan karena tidak kuat dengan tekanan batin. Rasa kangen dan pengen pulang selalu menghinggapi para mahasiswa, dan hal itu bisa mengganggu proses belajar, kalau kita tidak bisa mengatasinya. Maka dari itu persiapkanlah mental sebelum berangkat supaya apa yang kita lakukan tidak gagal di tengah jalan.
Barang-barang yang dibawa, karena keterbatasan Bagasi di pesawat yang dibolehkan hanya sebesar 20 kg, maka kita harus selektif dengan barang bawaan kita. Lebih baik bawa Rice Cooker dari Indonesia dengan ukuran kecil, di India ada tetapi kualitasnya kurang baik, biasanya nasi tidak tahan lama dan cepat kering kalau pakai rice cooker made in India. Hal ini penting karena kita biasanya tidak cocok dengan makanan India, yang pinter memasak bisa belanja bumbu di Pasar Roorkee, sedangkan yang tidak bisa memasak lebih baik bawa bumbu sachet dari Indonesia seperti bumbu rawon, gulai, soto, lodeh, royco dll. Ini akan membantu kita sebelum bisa menyesuaikan diri dengan makanan India. Mie Instant di India ada merk Way-way dan Maggi, lebih baik pilih yang rasa chicken, karena rasa yang lain kebanyakan tidak cocok dengan lidah orang Indonesia. Indomie ada tetapi harganya sangat mahal dan inipun tidak ada di Roorkee, hanya ada di Delhi (Ina Market) yang jaraknya 6 jam perjalanan dengan bus dari Roorkee.
Untuk baju di India harganya tidak jauh beda dengan Indonesia, relative murah, jadi bawa baju seperlunya dan kalau kurang bisa beli di India. Untuk buku di India sangat murah dan lengkap. Buku-buku teknik sangat banyak di Roorkee, harganya jauh dibawah harga di Indonesia. Sebagai contoh pernah suatu kali istri saya ingin beli buku tentang teknik pengolahan air limbah, di Indonesia harganya hampir mencapai Rp.400.000,00 itupun susah mencarinya, begitu saya carikan di Roorkee, buku tersebut harganya hanya Rp.180.000,00. Oleh sebab itu lebih baik buku mencari di India, jadi bawa buku seperlunya saja dari Indonesia tidak usah banyak-banyak. Kalkulator lebih baik bawa dari Indonesia yang FX4500 atau FX5000, hal ini akan membantu kita dalam matematika, dan di India tidak ada (belum pernah tahu). Kenapa saya menyarankan hanya FX4500 atau FX5000, kenapa tidak yang lebih bagus lagi, hal ini karena dalam ujian kita dilarang menggunakan kalkulator yang lebih canggih dari kalkulator tersebut. Bisa juga membawa kamus bahasa inggris elektronik (alphalink), kalau sewaktu-waktu butuh, dalam ujianpun kita diperbolehkan membawa kamus.
Komputer untuk semester 1 dan 2 belum diperlukan, karena semua tugas harus diselesaikan dengan tulisan tangan tidak boleh memakai computer supaya tidak copy paste, (jadi walaupun tugasnya nyontek minimal kita nulis sendiri hehehe, tapi janganlah budaya nyontek diikuti, karena kita akan rugi sendiri,dengan mengerjakan tugas sendiri akan membuat kita lebih mengerti mata kuliah tersebut), untuk akses Internet kita bisa memanfaatkan fasilitas kampus, gratis pemakaian internet, bagi yang membawa computer (laptop) bisa mendapat fasilitas sambungan internet di kamar masing-masing. Sedangkan kalau ingin menyewa computer harganya saat ini Rs.1.100 atau sekitar Rp.220.000,00 per bulan.
Untuk uang yang dibawa, bisa bawa uang seperlunya saja untuk dijalan, untuk keamanan daripada bawa uang cash terlalu banyak, lebih baik uangnya disimpan di Bank BCA atau BNI, jadi kita bawa kartu ATM nya saja, sehingga kita bisa mengambil uang di mesin ATM State Bank India (SBI) atau yang lainnya yang ada fasilitas cyrrus.
Terakhir, sebelum berangkat ke India, lebih baik hubungi para senior yang masih kuliah di Roorkee supaya kalau ada apa-apa bisa saling membantu.

NB.
Untuk mahasiswa yang mau berangkat ke Roorkee dan sekarang sudah lulus seleksi saya ucapkan selamat dan semoga berhasil.




READ MORE...

Monday, December 25, 2006

INDIA mengajarkan hidup lebih sederhana...

Source from: Joni Poetra's Blog

Foto Jalanan New Delhi dengan latar belakang India Gate

Waktu pertama kali tiba di Indira Gandhi International Airport, New Delhi, kesan pertama yang ada di benak saya tidaklah sebagus yang dibayangkan, jauh apabila dibandingkan sama Jakarta, dari segi kebersihan, banyaknya gedung-gedung bertingkat maupun jalan-jalan yang ada di New Delhi tidaklah seperti di Jakarta.

Tapi....,
setelah tinggal dan menetap selama lebih kurang 1,5 tahun, saya mulai dapat melihat kelebihan-kelebihan India dibandingkan Negeri saya tercinta.

Kenapa saya mengatakan demikian???
Untuk di Dunia Internasional nama India jauh lebih populer dibanding Indonesia.(baca: pemberitaan di CNN or BBC News) India bahkan disebut sebagai raksasa Asia kedua setelah China. Kebangkitan ekonomi India yang pesat dalam beberapa tahun ini mementahkan berbagai macam opini yang ada selama ini tentang India. Dimana dahulunya banyak pemberitaan tentang India sebagai salah satu negara miskin di dunia yang mempunyai berbagai macam permasalahan, dari jumlah penduduknya yang saat ini sudah lebih dari 1.3 milyar jiwa atau menempati posisi ke dua penduduk terbanyak setelah China, kemudian bencana alam & kelaparan yang sering melanda negeri ini.

Dari segi pendidikan dan SDM nya, India jelas lebih unggul dari Indonesia. Seluruh perguruan tinggi di India mewajibkan siswanya untuk memakai bahasa inggris sebagai bahasa pengantar, tidak hanya di perguruan tinggi tapi itu sudah dimulai dari sekolah dasar dan menengah, dimana bahasa pengantar dan buku-buku akademik semuanya menggunakan bahasa inggris.

Di negara kita hal seperti ini belum diterapkan, bahasa inggris hanyalah sebagai salah satu mata pelajaran (hanya 2 jam dalam seminggu). Di tingkat perguruan tinggi pun untuk S1 nya kita pun belum menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa pengantar. Bahasa inggris hanyalah sebagai salah satu mata kuliah yang hanya didapat pada semester 1 dan 2 (idem hanya 2 jam dalam seminggu), mungkin baru untuk tahap S2 nya dinegara kita sudah menerapkan sistem TOEFL bagi mahasiswa barunya.

Berdasarkan hal diatas tidaklah mengherankan apabila untuk tingkat International dalam hal pendidikan negara kita kalah bersaing dengan India. Alumni-alumni India tersebar diseluruh dunia. Sebagai Informasi dokter-dokter yang bekerja di Amerika Serikat 30% berasal dari India dan di Perusahaan besar (Microsoft) milik Milyuner 'Bill Gates' itu juga tidak kurang dari 30% tenaga engineernya berasal dari India. Dimana untuk Indonesia hanya beberapa orang beruntung saja yang dapat bekerja di Microsoft.

Soal kesederhanaan India juga unggul dari negara kita. India tidak mementingkan penampilan luar. Gedung-gedung kuliah di India sebagai contoh di tempat saya kuliah IIT Roorkee, itu merupakan bangunan tua sisa peninggalan kerajaan inggris. Kursi dan bangku kuliah masih terbuat dari kayu, masih menggunakan kapur tulis dan untuk aksesoris kelas hanyalah kipas angin tua yang besar diatas langit-langit kelas.
(Ya kira-kira waktu pertama kali datang itu kesan pertama seperti kembali pada Indonesia sekitar era tahun 1980/90-an)

Dosen-dosen di India juga hidup sangat sederhana dan bersahaja.
Untuk tingkat master yang mengajar semuanya minimal bergelar Doktor/Ph.D. Di Water Resouces Development tempat saya kuliah itu dosen termuda seorang Doctor/Ph.D berstatus Assistant Professor & Associate Professor, yang lainnya semua Professor penuh.

Sebagai contoh kesederhanaan, seorang professor di Indonesia sangatlah sulit atau bahkan bisa dikatakan tidak pernah ditemui yang mengajar sehari-hari dengan menggunakan 'sepeda butut' or skuter tua sebagai kendaraannya (baca: ada pd waktu jaman ayah saya kuliah di jogja sekitar era tahun 1960/70-an), tapi di India hal itu sudah pemandangan sehari-hari.(baca: sampai hari ini)

Foto waktu berkunjung ke rumah Head Of WRD&M Department
Prof. Dr. S.K. Tripathi

Mereka hidup sederhana tersebut bukan berarti mereka tidak mampu beli, tapi merupakan budaya mereka (baca: bangga dengan kesederhanaan). Sekedar informasi saja gaji dosen muda yang bergelar Doctor/Ph.D yang baru masuk untuk IIT Roorkee itu sekitar Rs. 40.000,- atau kalo dirupiahkan sekitar Rp. 8.000.000,-/bln. (itu diluar berbagai macam tunjangan, apabila yang bersangkutan menduduki suatu jabatan), jadi dapat dibandingkan dengan gaji seorang professor di Indonesia yang saya tahu hanya kira-kira sekitar Rp. 2.500.00,-/bln tp mampu bergaya hidup mewah??? (baca: bukan korupsi)

Bukanlah hal aneh walaupun keseharian mereka terlihat sederhana tapi soal ilmu dan wawasan mereka International alias meng-global, secara teratur setiap beberapa bulan mereka diundang untuk mengikuti forum/seminar International yang diadakan diberbagai negara seperti Swiss, Netherland,Bangkok, Kanada, dll. Jadi mereka tetap 'up to date' dari segi wawasan tapi 'kuno' dari segi penampilan.

Dari hal-hal diataslah akhirnya saya dapat menyimpulkan kepada diri saya sendiri bahwa INDIA mengajarkan saya untuk hidup lebih sederhana...
dan semoga ini membekas ke dalam diri saya. (baca: bimbang)

tapi agaknya sulit ya? (baca: masih bimbang) karena kehidupan di Indonesia sekarang ini sdh jauh dari kesederhanaan dimana semuanya diukur dengan uang, budaya konsumerisme, dll. Apakah bisa saya bekerja ke kantor hanya menggunakan sepeda butut seperti di India?? apakah tidak diketawai sama temen2 saya, sama family saya? sama bung landy temen baru saya? ahhhhhhhhhhh...bingung saya menjawabnya???.............

(Minggu Malam, jam 01.15 waktu Roorkee)

Photo with my bicycle

Photo with my friends in front of Main Building IIT Roorkee


Beberapa tulisan yang bahasannya hampir sama juga dapat anda baca di link yang saya buat dibawah ini :

Pendidikan di India bisa jadi alternatif
https://www.kompas.com/kompas-cetak/0407/19/humaniora/1152404.htm

Pendidikan Tinggi di India Bersahaja, Murah, Reputasi Mendunia
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0408/21/humaniora/1220468.htm

Kuliah di India? "Nehi, Nehi" ?
http://www.kompas.com/kompas%2Dcetak/0408/21/utama/1220285.htm

Sarapan Nasi Pecel di IIT Roorkee
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0408/24/humaniora/1224162.htm

Programer India Menuju ke Keberhasilan
http://www.ristek.go.id/index.php?mod=News&conf=v&id=338

Pendidikan di India: Pusat Keunggulan Menuju Negara Maju
http://informatika.org/~rinaldi/Koleksi/Artikel/Pendidikan%20di%20India.htm

Sekilas Pendidikan India
http://beasiswas.blogspot.com/2006/03/sekilas-pendidikan-india.html

Belajar dari Negeri Amitab Bachan
http://indonesiancommunity.multiply.com/journal/item/17

READ MORE...

Sunday, December 24, 2006

Kenangan di Roorkee Town

Source : http://herymart.blogspot.com

ROORKEE, sebuah kota kecil di India yang mungkin telah punya arti tersendiri bagi sebagian orang Indonesia yang pernah menuntut ilmu di Indian Institute of Technology Roorkee – India (IIT-R). Sudah banyak lulusan IIT Roorkee yang sekarang menjadi pejabat di Lingkungan Depertemen PU atau BUMN di Indonesia. Sejak 32 tahun yang lalu tepatnya tahun 1974,pemerintah Indonesia secara teratur mengirimkan dutanya ke IIT Roorkee untuk menuntut ilmu di Program S2 jurusan Water Resourches Development & Management (WRD&M).

Pada tanggal 11 Nopember 2007 telah diadakan convocation (wisuda) bagi lulusan IIT-R, untuk tahun ini ada 4 orang dari Indonesia yang lulus Program S2 jurusan WRD&M. Saat wisuda mereka tidak bisa mengikutinya karena sudah kembali ke Indonesia. Karena tidak mengikuti wisuda, maka ijasahnya dikirim ke alamat masing-masing melalui Jasa Pos. Pada waktu wisuda untuk lulusan jurusan WRD&M yang terlihat hanya orang dari India dan Mhegnat Sharma dari Nepal. Sedangkan lulusan dari Negara lain seperti Ghana, Vietnam termasuk Indonesia dll tidak ada yang hadir.
Untuk tahun ini ada 8 orang dari Indonesia yang masih menuntut ilmu, 4 orang masih tahun pertama dan 4 orang di tahun kedua. Semua mengambil jurusan WRD&M. Untuk mahasiswa tahun pertama minggu ini akan mengikuti ujian semester 1 dimana hal ini sangat menentukan untuk bisa lanjut ke semester 2, dengan syarat IPK lebih dari 5, sedangkan yang mahasiswa tahun kedua tinggal menyelesaikan Disertasi karena sudah selesai dalam Seminar dan Project Report.
Tahun ini ada hal penting yang membahagiakan bagi mahasiswa IIT - R, mulai tahun ini sudah terpasang jaringan internet di lima Bhawan (Apartement untuk mahasiswa) di IIT Roorkee. Lima bhawan tersebut adalah AN. Khosla Bhawan, KIH, Azad Bhawan, Azad Wing dan Chopra Bhawan. Jadi untuk mahasiswa yang tinggal di Bhawan-Bhawan tersebut bisa online dari kamar masing-masing, bagi yang punya komputer tentunya. Untuk biaya sekarang ini masih gratis, tapi ada sumber yang tidak mau disebutkan namanya, dia bilang mungkin nanti akan ditarik biaya Rs.250 atau sekitar 50.000 rupiah/ tahun, tapi hal ini belum pasti katanya.
Hal-hal yang mungkin akan menggugah kenangan bagi alumni dari Indonesia, warung Minthu dimana orang Indonesia bisa belanja kebutuhan sehari-hari, dan yang paling penting bisa ngutang kalau lagi bokek. Toko Miki dan Agarwal dan tidak lupa Ringku Old Roorkee tempat langganan beli Sari dan Kurta.

READ MORE...